Minggu, 03 Mei 2009

Pemimpin luar biasa

Pemimpin bukanlah cita-cita hidup tetapi takdir. Menjadi pemimpin yang luar biasa itu bukan takdir tetapi cita-cita hidup. Banyak pelajaran di dalam tubuh manusia untuk menjadi pemimpin yang luar biasa.

Banyak pemimpin yang sampai detik ini tidak menyadari bahwa dirinya adalah pemimpin, bahkan mereka tidak mampu menjawab dengan tegas apakah dirinya sudah berhasil menjadi pemimpin atau belum. Semua berusaha menjadi “pimpinan yang baik”, namun belum “memimpin dengan baik”. Belajarlah kepada pemimpin yang Maha Memimpin yaitu Allah. Dia sudah hadirkan banyak sekali contoh dan suri tauladan yang bisa menjadi pelajaran kepemimpinan, baik dalam sejarah, maupun pada diri manusia itu sendiri.

Saat ini pimpinan yang dikenal karena ketenaran mempublikasikan dirinya, bukan karena keberhasilan menggapai prestasinya. Seharusnya pemimpin berusaha membuat sejarah dengan membangun suatu peradaban, bukan berusaha menjadi bagian dari cerita atau gossip dengan membuat keanehan dalam memainkan sejarah.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat “AKU akan menciptakan khalifah di bumi”. Mereka bertanya keheranan,”mengapa Engkau akan menciptakan mahkluk di dalamnya yang akan selalu menimbulkan kerusakan dan pertumpahan darah, sementara kami selalu bertasbih, memuji dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman “Aku Maha Tahu segala hal yang kamu tidak ketahui” (Al-Baqarah 2:30)

Semua yang ada di alam ini termasuk diri kita merupakan organisasi yang mempunyai tujuan dan selalu bergerak secara bersama-sama menuju tujuan tersebut. Organisasi selalu dipimpin oleh pemimpin. Dan tidak semua pemimpin berhasil membawa organisasinya menuju tujuan bersama yang dicita-citakan.

Hikmah yang bisa diambil dari tubuh kita sendiri dalam hal kepemimpinan ;

Pelajaran pertama

Tubuh manusia dewasa terdiri dari triliyunan sel yang + 50 triliyun selnya mengandung kromosom. Masing-masing kromosom terdiri dari 100.000 gen. Sel adalah organisasi terkecil yang ada di tubuh manusia. Di dalamnya terdapat proses kepemimpinan dan setiap komponen yang ada didalamnya bekerja secara professional. Kemampuan hidup dan tugas setiap sel sangat berbeda-beda, sesuai dengan peran yang Allah tetapkan. Allah sebagai pemimpin sangat pandai memilih sel yang tepat sesuai tugas dan keahliannya. Sehingga dalam satu kesatuan organisasi apapun, pemimpin akan mampu mengatasi masalah-masalah yang muncul, mampu mengevaluasi kemajuan dalam menjalankan tugas, mampu bernegosiasi dengan organ lain dan bila ada luka atau penyakit mampu memulihkan keadaan dengan tetap menjaga budaya kerja disetiap bagian serta tetap mensinergikan semua jaringan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh Allah.SWT melalui peran kepemimpinannya.

Pelajaran kedua

Otak kita merupakan sel saraf. Didalamnya terdapat + 100 milyar sel syaraf. Walaupun beratnya hanya 2% dari berat total tubuh kita, ia menghabiskan hampir 20% Oksigen, 20% makanan dan 15% darah yang ada didalam tubuh kita. Impuls listrik syaraf dapat melintasi neuron dengan kecepatan 400 km/jam. Kepemimpinan yang diperankan oleh otak adalah tahu bagaimana menginformasikan sesuatu yang tepat kepada sesuatu atau target yang tepat pada saat yang tepat untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang tepat, yang bisa diselesaikan dengan baik, tepat waktu dan sesuai cadangan energi atau anggaran yang tersedia. Semua organ sudah diatur bagaimana cara mereka berkomunikasi dengan sangat baik dan rapi melalui sistem saraf, hormonal dll yang bersifat pato-fisiologis, hal tersebut mencerminkan sifat tabliq yang luar biasa.

Kecerdasan yang diperankan oleh organ tubuh kita terutama sel otak patut kita contoh. Kepemimpinannya bersifat prestasi, memiliki strategis, fokus pada organ target atau konsumen yang merupakan pelanggan internal, mempunyai komitmen yang kuat dan selalu optimis dalam menjalankan tugasnya serta bertanggung jawab

Pelajaran ketiga

Jantung adalah organ otonom yang dapat berdiri sendiri, dengan adanya nodus SA yang yang berada di dinding atrium jantung. Walau tugasnya sebagai pemimpin yang memunculkan signyal listrik agar jantung itu dapat bergerak secara harmonis dan menakjubkan namun, nodus SA yang berada di dinding atrium itupun ikut bekerja dalam menjalankan fungsinya. Jantung itu sendiri walaupun sebagai organ vital dia tetap bergerak bekerja menghasikan karya, melayani organ lainnya dengan cara mensuplai kebutuhan tubuh melalui darah. Semua yang dilakukan jantung walaupun dia otonomi namun dia selalu berkoodinasi dan mensinkronkan iramanya dengan keadaan tubuh secara umum, misalnya ketika kita berlari, haus atau badan panas jantung berdenyut lebih cepat.

Organisasi yang ingin sukses, adalah organisasi yang menerapakan system dimana “seorang pemimpin itu bekerja dan semua karyawan itu pemimpin”. Kesimpulan ini dibuktikan oleh sejarah yaitu kepemimpinan nabi Muhammad SAW, bekerja sebagai seorang da’i, mengajak dan menggerakkan masyarakatnya, membuat perencanaan strategis untuk mendirikan institusi negara, memimpin, mengelola dan mengembangkannya.

Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya atas kepemimpinannya ( HR. Bukhari dan Muslim )

Kita bisa bayangkan jikalau seorang pemimpin suatu perusahaan itu bekerja menjalankan amanah dan tugas yang diembannya dengan baik dan benar, sehingga peran kepemimpinannya dapat dicontoh oleh semua karyawan yang sekaligus sebagai pemimpin bagi bawahan dan dirinya sendiri. Jadi tidak akan ada seorang pemimpin yang baik tetapi dia bukan pekerja yang baik. Semua pengikut yang baik adalah calon pemimpin bagi pengikut lainnya dan pemimpin bagi dirinya sendiri.

Pelajaran keempat

Walaupun otak termasuk organ yang paling banyak memerankan kepemimpinan. Setiap organ tubuh bahkan sampai sistem sel, semuanya bersifat amanah dalam menjalankan tugasnya. Dan yang sangat luar biasa sekali adalah kepemimpinan ditubuh manusia ini semua bukan tunduk dan patuh kepada organ lain, tetapi tunduk dan patuh kepada Allah SWT berdasarkan fitrah dan sunnatullahnya.

Semua organ menjalankan kepemimpinannya bukan karena organ tertentu dipimpin oleh organ tertentu lainnya, tetapi semua saling terkait dan saling bergantung. Semua sel, jaringan dan organ menjalankan tugas sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah. Jadi pemimpin yang sesungguhnya dalam tubuh ini bukanlah jantung, batang otak, mata, telinga atau apa saja, tetapi pemimpin yang sesungguhnya adalah Allah.

Allah mentakdirkan tubuh kita untuk bersifat jujur, bilamana terdapat kerusakan atau ketidakseimbangan maka hal tsb akan diinformasikan oleh organ yang bersangkutan untuk ditindaklanjuti agar kembali dalam keadaan seimbang. Semua serba terbuka dan transparan dengan mempertahankan prinsip akuntabilitas yang baik, semua energi yang masuk kedalam tubuh akan keluar dalam jumlah yang sama .

Selama manusia hidup, otak, jantung, usus, tangan, kaki, mulut, mata, telinga dan semua organ yang ada di tubuh kita selalu bekerja dan terus bekerja. Semua mempunyai tugas sendiri-sendiri, tetapi semua bekerja keras untuk saling melayani dan memuaskan dengan hasil kerja terbaik tanpa henti.

Demi Allah yang Maha Cerdas dan Demi Allah yang Maha Besar kekuasaannya, pelajaran untuk menjadi pemimpin yang luar biasa yang Allah hadirkan melalui tubuh kita jumlahnya sangat tidak terhingga. Sehingga, mencari pelajaran kepemimpinan melalui tubuh kita, pada hakekatnya kita mempelajari sifat Allah, karena Allah-lah pemimpin kita yang sebenarnya. Dia mengajarkan kita melalui apa saja, siapa saja, kapan saja, dimana saja, karena Dia selalu bersama kita. Salam Beyond.

dr. Purindro Santoso
Master Trainer Eye’s Power
Motivator Human Capital Development
RS Islam Jakarta Pondok Kopi
Hp : 081317721890 E-mail : purindros@yahoo.com